Tanggamus, buanainformasi.com – Dunia pendidikan Kabupaten Tanggamus tercoreng akibat ulah oknum guru dengan inisial WL diduga melakukan kekerasan pada siswanya saat sedang mengajar.
Hal tersebut di alami seorang siswa kelas VIII SMPN 2 Wonosobo yang bernama Guiza Muhammad Ghozali yang mendapat kekerasan luka lebam di bagian perutnya akibat cubitan oleh guru dengan inisial WL, saat mata pelajaran PKN di kelas,Senin (2/4/18).
Saat di konfirmasi Kamis, (26/4/18) Ibu Pipin wali murid dari Guiza Muhammad Ghozali membenarkan kejadian tersebut.
“Pada pagi itu anak saya sudah berpakaian sekolah, namun tidak mau berangkat dan nangis karena takut masuk sekolah di karenakan belum hafal tugas yang di berikan oleh Ibu guru, nanti seperti teman-teman yang gak hafal di tempeleng,di cubit atau dilempar penghapus lalu anak saya mengaku kalau dia pada hari senin itu sudah d cubit, dan sayapun langsung memeriksa ternyata ada luka lebam hitam kebiruan di bagian perut anak saya,” tutur Pipin menirukan ucapan anaknya.
Dengan kejadian itu Ibu Pipin langsung menelpon Kepala Sekolah namun tidak di angkat, dengan rasa penasaran lalu Ibu Pipin menelusuri cerita anaknya dan menemui beberapa wali murid lainnya, ternyata ada beberapa murid yang mengalami hal yang sama.
Selanjutnya Ibu Pipin bergegas kesekolah untuk meminta penjelasan,namun Kepala Sekolah tidak ada di tempat, dan hanya guru-guru yang ada dan beberapa guru menjelaskan memang oknum guru tersebut sudah lama cara mengajarnya seperti itu. Penjelasan Pipin kepada media SL.
Akibat kejadian tersebut Guiza Muhammad Ghozali trauma dan tidak mau masuk sekolah selama tiga minggu. Dan untuk menenangkan fikiran anaknya Pipin pun mengirim anaknya ketempat tugas Ayahnya seorang Kapolsek di Kabupaten Pesisir Barat.
Atas informasi tersebut, awak media SL mengkonfirmasi kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Wonosobo Mukadi.SPd. di kantornya Kamis,(26/4/18).
Diapun membenarkan kejadian tersebut, dan juga membenarkan bahwa ada beberapa wali murid datang menemuinya meminta untuk memindahkan oknum guru WL tersebut dari SMPN 2 Wonosobo.
“Kejadian tersebut memang benar, dan saya pun sudah memanggil dan memberikan teguran kepada Ibu WL, untuk mutasi itu bukan wewenang saya,”ucap Kepala Sekolah.
Guru adalah suri tauladan bagi anak didiknya,hal ini sangat miris karena ulah oknum guru WL berakibat nama Guru dan SMPN 2 Wonosobo di pastikan akan akan mendapat nilai negatif di mata masyarakat.
Hal ini juga sangat di sayangkan oleh ketua Komite Sekolah Supriyadi.
“Guru seharusnya dalam memberikan sangsi kepada anak muridnya dengan cara yang mendidik, dan guru tersebut harusnya di mutasi ke sekolah lain supaya tidak terulang lagi,”tandasnya.(*)