Pesawaran, Penacakrawala.id – Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Way Lima, Kabupaten Pesawaran melalui Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (LAZISNU) berhasil menunjukkan pencapaian luar biasa dalam pengelolaan program Koin NU (Kotak Infak Nahdlatul Ulama).
Organisas NU tingkat kecamatan ini berhasil mengumpulkan dan mengelola Koin NU dengan total perolehan mencapai Rp171.769.100 selama periode Januari hingga Oktober 2024. Hal ini disampaikan oleh Ketua MWC NU Way Lima, Ustadz Rifa’i, dalam rapat kerja pengurus harian Jumat (29/11/2024) sekaligus evaluasi program kerja tahun 2024.
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris MWC, Ustadz Jevri Buari, ini juga dihadiri Wakil Ketua PCNU Pesawaran, jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah, serta Ketua Lembaga Perekonomian dan LAZISNU. Dalam kesempatan tersebut, Rifa’i menekankan pentingnya evaluasi program untuk menilai pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan sekaligus menjadi dasar penyusunan program kerja tahun mendatang.
Ia menjelaskan bahwa program Koin NU Way Lima diluncurkan pada Oktober 2023 sebagai bagian dari Gerakan NU Peduli Kemanusiaan. Program ini terinspirasi dari kesuksesan LAZISNU Pringsewu yang mampu mengelola miliaran Koin NU. Untuk menimba ilmu, pihaknya telah melakukan studi kunjungan yang bertema “Ngaji Koin di Pringsewu”.
Hingga kini, program tersebut telah menjangkau tujuh desa di Kecamatan Way Lima. Dana yang terkumpul dialokasikan secara proporsional, yaitu 71,5% untuk ranting/desa, 22,5% untuk MWC/kecamatan, dan 6% untuk PC/kabupaten.
Program yang dijalankan meliputi Jangka Pendek berupa santunan bagi orang sakit, melahirkan, meninggal dunia, dan guru ngaji. Jangka Menengah berupa bantuan santri yatim, yatim dan dhuafa, bantuan bencana alam, serta pengadaan mobil siaga. Jangka Panjang berupa renovasi tempat ibadah, bedah rumah dhuafa, peduli pondok pesantren, dan rintisan klinik kesehatan.
“Hingga saat ini, saldo kas LAZISNU Way Lima tercatat sebesar Rp32.672.409,” ungkapnya kepada NU Online Lampung.
Selain itu, Rifai mengatakan bahwa Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Way Lima juga turut berkontribusi dengan mendirikan Badan Usaha NU Way Lima (BANUWALI), yang fokus pada distribusi air minum merek WayNU serta promosi produk lokal.
“Total omzet BANUWALI selama 2024 mencapai Rp97.085.000 dengan saldo kas sebesar Rp6.300.200,” katanya.
“Sebagian besar program kerja telah terlaksana dengan baik. Kami berharap hasil evaluasi ini dapat menjadi pedoman untuk program-program berikutnya,” imbuhnya.
Ke depan, MWC NU Way Lima merencanakan Musyawarah Kerja (Musker) ke-2 yang akan dilaksanakan pada Januari 2025 untuk membahas langkah strategis menuju pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.(**/red)