
Palembang, buanainformasi.com- Sekitar belasan pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Pemuda Peduli Asset Daerah (AMPAD), mengelar aksi unjuk rasa di Mapolda Sumsel terkait kasus korupsi yang tak kunjung selesai, bahkan aksi tersebut rangkaian dalam Peringatan Hari Anti Korupsi, Kamis (05/12/2013) sekitar pukul 10.00 Wib.
Massa aksi yang dikoodinator Hasbi Nusantara dan dikoordinator lapangan oleh Eki Sahrudin, setiba di pintu masuk Mapolda Sumsel, mengelar spanduk dan poster yang bertuliskan ‘Usut tuntas indikasi proyek pembangunan talut di Kabupaten Lahat. Usut tuntas indikasi proyeksi fiktif di Dinas Pekerjaan Umum OKU Timur dan Polda jangan diskriminasi’.
Dalam orasi aksinya, Hasbi, Mengingatkan bahwa Polda harus segera menahan Edy Yusuf mantan Wagub Sumsel dan Yulius Nawawi selaku Bupati OKU terkait kasus dana bansos. “Kami mendesak kepolisian untuk segera menahan dan menetapkan Edy Yusuf dan Yulius Nawawi karena mereka terbukti melakukan korupsi Rp 3 Milyar,” kata hasbi.
Karena penahanan kedua orang tersebut, dinilai Hasbi selaku koordinator aksi sudah cukup bukti. Berdasarkan hasil audit badan Pemeriksaan Keuangan Provinsi Sumsel (BPKP), apalagi dari hasil investigas AMPPAD banyak sekali proyek di wilayah Sumsel yang terindikasi korupsi. Ini membuktikan jika saat ini Korupsi semakin marak dan ujungnya korban korupsi adalah rakyat Indonesia.
Sementara pernyataan sikap yang dibacakan Eki Syahrudin, mendesak Polda Sumsel untuk memeriksa Kadis PU BM atas dugaan terjadinya kerugian negara pada jembatan kuning dan proyek pembangunan yang tidak selesai bersumber dari APBN 2013. Segera periksa Aulia Akbar Syafei Kadis PU Pengairan Kabupaten OKU Timur yang diduga fiktif. Dan Polda Sumsel harus mengusut tuntas korupsi pembangaunan talut panahan banjir yang berada di lematang Kabupaten Lahat dengan anggaran 10 milyar saat ini sudah hancur.
Serta menahan Kadis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten OKU karena melakukan manipulasi data honorer K2. Sekitar pukul 10.30 Wib, massa aksi diterima langsung oleh Kompol Djumali Staf Humas Polda Sumsel, dalam pertemuan itu beliau menuturkan akan menindak lanjuti laporan massa aksi.
“Laporan saudara akan ditindak lanjuti sengan melakukan pengecekan dilapangan sehingga dapat diketahui penyebab apakah proyek ini terindikasi korupsi atau tidak,” ungkapnya. Usai diterima, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan damai, dengan kawalan para petugas. (Sum/ sumajaku.com/BSS)