Buanainformasi.com – Pada saat insiden penyerangan/pembakaran musala di Kabupaten Tolikara Jumat (17/7) pagi, para korban tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Akibatnya, sebanyak 153 korban tersebut membutuhkan bantuan pakaian layak dan sejenisnya.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan, ketika kejadian para korban hanya memiliki pakaian yang melekat di badan. Dia menuturkan, pakaian layak yang dibutuhkan warga juga berupa pakaian hangat karena udara di kawasan Tolikara itu sering kali sangat dingin.
“Memang saat ini sudah dibantu kaos namun itu hanya bersifat sementara karena saat cuaca dingin maka mereka akan kedinginan,” kata Mayjen TNI Siahaan, di Jayapura, Rabu (22/7).
Dia mengakui, anggota TNI sudah diminta untuk mengumpulkan pakaian layak yang segera dikirim ke Karubaga, Tolikara. Selain pakaian layak pakai, korban juga membutuhkan selimut dan lainnya mengingat semuanya habis turut terbakar dalam insiden saat Salat Idul Fitri tersebut.
Mayjen TNI Siahaan juga mengatakan, anggota TNI bersama kepolisian dan masyarakat kini sedang bergotong royong menyiapkan lahan untuk dibangun musala yang lokasinya dipindahkan ke dekat koramil.
Baik musala maupun kios tidak lagi dapat dibangun di lokasi semula karen kepemilikan lahannya tidak jelas sehingga dipindahkan ke lokasi yang dinilai lebih baik.
“Untuk kios nantinya dibangun di bekas kantor bupati lama,” katanya, seperti dilansir Antara.
Saat ini 153 jiwa warga korban penyerangan/pembakaran kios/rumah dan masjid itu masih mengungsi di Koramil Karubaga.(Sumber : Merdeka.com)